kemarin malam seperti biasa kalau lagi senggang sempatkan mampir ke Baladewa Letter , sekalian belajar hal baru bersama bapak ujang..
ada yang menarik malam itu, dimana beliau sedang bersih-bersih kepingan uang koin kuno yang kebanyakan tercetak tahun sebelum negara Indonesia berdiri
uang ini ditemukan oleh bapak ujang saat renovasi rumahnya, kebetulan ruangan kerja untuk pembuatan huruf timbul dibelah jadi dua untuk dijadikan kamar baru, jadilah workshop baladewa letter purwokerto sekarang makin sempit..
nah saat beberes itulah segepok koin receh ini ditemukan..
hampir 90% koin yang ditemukan, setelah dibersihkan tidaklah menjadi mulus lagi, karena mereka bukanlah ahli arkeologi..
setidaknya tulisannya cukup terbaca dengan jelas, yakni Nederlandsch Indie atau Hindia Belanda dalam kosakata kita.
bukan tertulis VOC karena koinnya paling mentok atau paling tua yaitu 1897, yangmana VOC sendiri bubarnya tahun 1799..
padahal kalau ada koin VOC itu harganya yang mahal kalau dijual dimarketplace..
dan yang aneh lagi kok menggunakan aksara arab dan juga aksara hanacaraka??
saya sih belum bisa baca aksara arab gundul seperti diatas, juga untuk huruf aksara hanacaraka itu terakhir kali baca pas SD, jadilah sekarang lupa..
mungkin bagi anak sastra arab bisa baca tulisan diatas artinya apa..
setelah cari info sana sini, akhirnya dapat penjelasan logis mengapa kebanyakan uang koin itu pakai aksara arab..
dikarenakan masyarakat nusantara pada saat itu masih 98% buta huruf latin..
ingat buta huruf latin bukan huruf arab, karena mayoritas penduduknya muslim itulah menjadi alasannya, walau pemerintahan belanda sendiri non muslim..
ya biar negara jajahannya gak bisa baca tulisan internasional kali, biar lama merdeka-nya
dari beberapa koin yang ditemukan, koin diataslah yang paling tertua..
tertulis angka 1897, hanya saja arkeolog gadungan sempat membersihkannya dengan digosok menggunakan pasir...
jadilah uangnya lecet...
ada yang menarik malam itu, dimana beliau sedang bersih-bersih kepingan uang koin kuno yang kebanyakan tercetak tahun sebelum negara Indonesia berdiri
uang ini ditemukan oleh bapak ujang saat renovasi rumahnya, kebetulan ruangan kerja untuk pembuatan huruf timbul dibelah jadi dua untuk dijadikan kamar baru, jadilah workshop baladewa letter purwokerto sekarang makin sempit..
nah saat beberes itulah segepok koin receh ini ditemukan..
hampir 90% koin yang ditemukan, setelah dibersihkan tidaklah menjadi mulus lagi, karena mereka bukanlah ahli arkeologi..
setidaknya tulisannya cukup terbaca dengan jelas, yakni Nederlandsch Indie atau Hindia Belanda dalam kosakata kita.
bukan tertulis VOC karena koinnya paling mentok atau paling tua yaitu 1897, yangmana VOC sendiri bubarnya tahun 1799..
padahal kalau ada koin VOC itu harganya yang mahal kalau dijual dimarketplace..
dan yang aneh lagi kok menggunakan aksara arab dan juga aksara hanacaraka??
mungkin bagi anak sastra arab bisa baca tulisan diatas artinya apa..
setelah cari info sana sini, akhirnya dapat penjelasan logis mengapa kebanyakan uang koin itu pakai aksara arab..
dikarenakan masyarakat nusantara pada saat itu masih 98% buta huruf latin..
ingat buta huruf latin bukan huruf arab, karena mayoritas penduduknya muslim itulah menjadi alasannya, walau pemerintahan belanda sendiri non muslim..
ya biar negara jajahannya gak bisa baca tulisan internasional kali, biar lama merdeka-nya
dari beberapa koin yang ditemukan, koin diataslah yang paling tertua..
tertulis angka 1897, hanya saja arkeolog gadungan sempat membersihkannya dengan digosok menggunakan pasir...
jadilah uangnya lecet...