Hari ini, saat dimana di negeri ini masih disibukkan oleh beberapa berita baik media Cetak, Audio maupun media Layar memeberitakan tentang kenaikkan dollar terhadap rupiah, dalam pengetahuan ekonomi disebutnya "Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar".
Seperti yang sudah diketahui bersama, kalau Dollar naik, pasti harga-harga pokok negeri ini Indonesia juga ikut naik, yang pada sebenarnya kita kan menggunakan Rupiah sebagai mata uang.
Tetapi inilah Dollar, merupakan mata uang dunia yang terlanjur sudah diakui, jadi mau bagaimanapun mau tidak mau ya kita yang pakai rupiah juga terkena imbasnya.
Sebagai seseorang yang terbiasa membeli barang untuk berbisnis, pun terkena imbasnya, seperti contoh pada hari ini saya membeli sebuah Mesin Gerinda (Angle Grinder) di sebuah Toko peralatan perkakas di kota Purwokerto bermerk Modern,
dua bulan sebelumnya saya membeli ditempat yang sama pula seharga masih 180ribu, sekarang, naik menjadi 230ribu dan 250 ribu (ada 2 jenis).
Barang yang sama, selisih sekitar 8 minggu dan bukan Logam Mulia yang perdetik harganya naik, tentu kenaikan sekitar 35% ini sedikit bikin kaget (maklum jiwa irit, hahaha).
Saat dikonfirmasi pada pedagangnya, beliau mengatakan kenaikkan karena ini barang impor dari China dan barang impor bayarnya pakai dollar, sekarang dollar naik beda dengan dua bulan lalu.
Dalam hati, (ahh ini sih paling stok lama)
Seperti yang sudah diketahui bersama, kalau Dollar naik, pasti harga-harga pokok negeri ini Indonesia juga ikut naik, yang pada sebenarnya kita kan menggunakan Rupiah sebagai mata uang.
Tetapi inilah Dollar, merupakan mata uang dunia yang terlanjur sudah diakui, jadi mau bagaimanapun mau tidak mau ya kita yang pakai rupiah juga terkena imbasnya.
Sebagai seseorang yang terbiasa membeli barang untuk berbisnis, pun terkena imbasnya, seperti contoh pada hari ini saya membeli sebuah Mesin Gerinda (Angle Grinder) di sebuah Toko peralatan perkakas di kota Purwokerto bermerk Modern,
dua bulan sebelumnya saya membeli ditempat yang sama pula seharga masih 180ribu, sekarang, naik menjadi 230ribu dan 250 ribu (ada 2 jenis).
Barang yang sama, selisih sekitar 8 minggu dan bukan Logam Mulia yang perdetik harganya naik, tentu kenaikan sekitar 35% ini sedikit bikin kaget (maklum jiwa irit, hahaha).
Saat dikonfirmasi pada pedagangnya, beliau mengatakan kenaikkan karena ini barang impor dari China dan barang impor bayarnya pakai dollar, sekarang dollar naik beda dengan dua bulan lalu.
Dalam hati, (ahh ini sih paling stok lama)
Namun, apapun alasannya karena butuh mesin gerinda ini sebagai pengganti mesin lama yang sudah rusak jadinya-pun saya beli juga,
ini yang berharga 230ribu, cuma dapet bonusan sebuah mata gerinda gosok yang mungkin seharga 2ribuan, karena yang biasa saya beli merk Dong-iL dan Kinik harganya sekitar 5ribu, sedang bonusannya ini kualitasnya jauh dari dua merk mata grenda gosok tersebut (ya kan bonusan).
Setidaknya pengalaman ini bisa jadi pelajaran berharga buat kita, kalau membeli saat krisis dollar naik, pasti mahal, beli aja saat harga emas per gram 200 ribu dijamin harga grenda cuma 50ribu.
kalau harga gerinda aja naik, tentu harga mesin lainnya ikut naik, seperti misalnya Mesin Las Listrik dll.
kalau harga gerinda aja naik, tentu harga mesin lainnya ikut naik, seperti misalnya Mesin Las Listrik dll.
sebenarnya saya lebih menyukai merk makita, namun dari merk modern ini harga makita masih berada diatas harga modern, juga dengan kondisi sekarang ini, pilih yang harganya hemat dan irit dulu.
Gambar diatas, dua alat saya yang sudah mati, satu gerinda makita, dan satunya lagi gerinda maktec (by makita) selama satu tahun kurang lebihnya untuk mereka berdua dipakai, kini sudah jadi barang rusak.